Tradisi Khotmil Alqur’an Orang Gunung
Saturday, November 18, 2017
Add Comment
Saat tiba hari
Jum’at, Tepatnya Jum’at Legi menurut hitungan
kalender jawa. Suasana masjid orang
gunung diramaikan dengan pembacaan Alqur’an. Kegiatan ini dikenal dengan
sebutan Kahataman Alqur’an. Acara ini diikuti oleh kalangan masyarakat,
terlebih kaula muda yang telah selesai belajar Alqur’an dengan baik dipesantren
maupun di musholla-musholla dikampung. Kegiatan ini selain bertujuan untuk
menyambung silaturahim dan menguatkan ukhuwah islamiyah, pun juga dimaksudkan sebagai
media pembiasaan pembacaan al-qur’an untuk masyarakat. Yang mengkordinir jalan
kegiatan ini adalah anggota remaja masjid (remas) masjid, mulai dari persiapan
sampai pelaksanaan.
Dari persiapan,
anggota remas membuat selebaran kertas yang berisi kolom sumbangan dan
nama-nama almarhumin peyumbang. Kemudian kertas tersebut dibagikan kepada
masyarakat yang berada disekitar masjid. Tidak ada maksud lain dari itu, agar
masyarakat ikut berpastispasi dalam kegiatan dimkasud, dan almarhuminnya
tersirami barokah dari pembacaan al-qura’an. Masyarakat sangat antusias menyambut kegiatan
tersebut. Sebab mereka bisa
berbagi dan beramal meskipun hanya sedikit. Dan masjid bisa mendapatkan
tambahan khas untuk dana operanisonalnya.
Pelaksanaan dari kegiatan ini beragam. Ada yang
jatuh pada hari Kamis untuk mengawali Jum’at Legi. Adapula yang tepat pada hari
Jum’atnya. Akan tetapi pada intinya kegiatan ini diadakan selain tujuan diatas,
pun juga untuk menghormati hari Jum‘at Legi. Format pembacaan alqur’annya pun
beragam ada yang memakai sitem (Tombe’en,
madura red). Mereka yang hadir dalam kegiatan itu serentak ngaji bersama, namun
dibagi per juz. Setelah selesai membaca satu juz, kemudian secara bergantian
mengambil per juz lagi. Begitu terus bergiliran sampai tuntas sampai juz 30. Secara
bergantian, satu diantara mereka mendapat bagian mengaji dengan pengeras suara.
Adapaun cara yang lain mereka hanya fokus mengaji dengan pengeras suara secara
bergantian. Yang belum mendapatkan bagian bisa menjadi penegur atau pembenar jika
terdapat bacaan yang keliru. Namun ini membutuhkan waktu yang lumayan lama.
Didaerah kami, tepatnya di Dusun Gembor 1 Rejing
Tiris Probolinggo memilih dihari kamis sore selepas sholat dzuhur sampai jam
17.00 sore. Sistem yang pertama menjadi pilihan dimasjid kami (Masjid Babussalam). Sebab sistem ini
tidak memerlukan waktu cukup lama dan sangat dimungkinkan anggota pengajian
antusias mengaji bersama. Akhir dari kegiatan ini ditutup dengan pembacaan do’a
khotmil alqur’an yang dipimpin langsung oleh tokoh masayarakat.
0 Response to "Tradisi Khotmil Alqur’an Orang Gunung"
Post a Comment